22 Desember 2017

Published 15.03 by with 0 comment

Airmata ku berlinang bahkan sebelum aku menulis ini.
Entah sejak kapan aku sebodoh ini, berdiri diam mengutuki diri sendiri.
Bersikap dingin seakan-akan itu adalah sebuah kutukan yang tak dapat kuubah.
Entah sudah berapa lama aku tak sanggup bilang apa yang seharusnya kukatakan, apa yang seharusnya kulakukan, apa yang seharusnya kuberikan.

Aku hanya bisa memandangi wajah letihmu,
Himpitan bebanmu karenaku,
Duka perihmu karena dukaku,

Aku hanya bisa melukiskan wajahmu dalam benakku,
Terlalu pengecut untuk ungkapkan rasaku.

Aku hanya bisa mendoakanmu,
Terlalu malu untuk sekadar bilang aku rindu pelukmu.

Pada kenyataannya aku memang sebodoh ini,
Hanya bisa berdiri ragu-ragu,
Sambil berharap kau percaya aku mencintaimu..

Mama, maafkan aku..
Read More
      edit
Published 14.53 by with 0 comment

Kami selalu mencari cara untuk mengampuni.
Bersedia menerima segala bentuk dan macam penistaan yang terlontar.
Kami selalu mencari kesempatan untuk memaafkan.
Bersedia menerima segala kekurangan yang telah ada.

Hati terkadang berduka.
Hati terkadang tenggelam basah oleh airmata.
Hati terkadang perih teriris.

Tapi disaat itu pula kami sadar ada kekuatan yang tersedia.
Kekuatan untuk bangkit.
Kekuatan untuk mengampuni.
Kekuatan untuk memaafkan.

Walau jalan tak mudah, walau hati tak bersedia,
Tapi disaat kami sadar, kami hanya jiwa yang terluka,
Untuk apa segala ego dan lainnya..

Read More
      edit

18 Desember 2017

Published 17.08 by with 0 comment

Ah sampai gak bisa ngomong..
Read More
      edit

13 Desember 2017

Published 15.01 by with 0 comment

Aku tidak meminta kalian memahami.
Ini soal aku, dan aku sepenuhnya bertanggung jawab atas itu.
Bisakah kalian membiarkanku?
Berkembang atas dasar kemauan dan harga diriku sendiri?
Bisakah kalian berpura-pura aku tak ada?
Seakan aku sudah tertiup debu atau kemana.

Bisakah?

Read More
      edit

07 Desember 2017

Published 11.12 by with 0 comment

Mengapa?
Mengapa?
Mengapa?

Banyak pertanyaan tanpa jawaban.
Banyak kebingungan.
Dari hal sepele sampai yang besarnya seperti gajah.
Dari pertanyaan simple sampai pertanyaan yang bikin otak lumpuh.
Tapi lagi-lagi mengapa?

Mengapa saat makan masakan padang, mama cuma kasih rendang satu?
Mengapa tukang rujak sejauh itu jualannya?
Mengapa di Indonesia harga buku mahal, padahal masih banyak orang-orang tolol diluar sana?

Yah, begitulah pokoknya..
Read More
      edit
Published 10.57 by with 0 comment


Masih bengong liatin biskuit.
Read More
      edit
Published 10.40 by with 0 comment

Aku : 10.40

Aku lebih mirip pengangguran dibanding kebanyakan pengangguran lainnya.
Masih sama, ngeliatin tiga potong biskuit yang ga bisa kumakan.
Padahal aku ini orangnya produktif lho,
Seneng kerja,
Pinter ngeluh juga sih,
Tapi ya gitu, terkadang dalam hidup kita jarang puas.
Sering kecewa karena hal-hal diluar kemauan kita.
Mengolok-olok harapan yang tidak tercapai bahkan.

Ah. aku merasa himpitan rasa bersalah akan menghantamku sebentar lagi.
Begitulah terkadang.
Aku mengutuki diri sendiri lagi.
Meski itu hitungannya bukan hobby.

Aku juga punya target kok dalam hidup.
Tapi bukan merupakan kecintaanku.
Aku ini bukan main gilanya sama baca.
Sering muak denger orang ngomong.
Tapi selalu pingin cerita banyak tanpa suara.

Aku tidak memainkan raut wajah dengan baik.
Orang-orang sering benci tanpa sebab kepadaku karena ini.
Mereka bilang aku jutek dan sebagainya.
Yah. terkadang mereka benar.
Aku memang muak kepada mereka.

Aku gak tahu harus ngapain dalam hidup ini.
Tapi untuk sekarang.
Aku harus cari uang, dan baca buku.
Itu aja yang penting.
Karena kalau gak punya uang, gak bisa beli buku.
Iya kan?
Read More
      edit
Published 09.42 by with 0 comment

Kepada : Hujan

Aku merindukanmu.
Mengharapkan tetesan rindumu akan tanah menyejukanku.
Aku bahkan tak keberatan dengan dingin yang selalu satu paket dengan mu.
Entah kenapa itu malah menentramkan.
Sejuk, dan tidak sunyi.
Aku berharap rintikmu tidak berhenti, bahkan jika kau kelelahan.
Di tengah konfrontasi yang sering aku rasakan padamu,
Entah mengapa ada semacam kerinduan tipis diantara kita.

Aku tahu kamu selalu salah sangka,
Tapi sejujurnya aku suka aroma aspal basah yang kau hasilkan.
Dan tentu saja kamu benar disaat aku  mengatakan tidak begitu menyukaimu,
Hanya saja saat ini aku membutuhkanmmu.

Bawalah awan gelap lebih rapat denganmu.
Aku tidak keberatan.



Read More
      edit
Published 09.16 by with 0 comment

Aku tidak ingin seperti mereka!

Aku tidak ingin seperti mereka,
Bergandeng tangan dengan senyum, tapi mengkhianati dalam kasih.

Aku tidak ingin seperti mereka,
Menghujani satu sama lain dengan suka, namun diam-diam menyelipkan duri dalam pelukan.

Aku tidak ingin seperti mereka,
Berlari-lari dengan bahagia, tapi terkadang tertatih dalam kebohongan yang terangkai.

Aku tidak ingin seperti mereka,
Berwajah tanpa masalah, namun menyelipkan duka tanpa sudah.

Lagi-lagi aku benci seperti mereka,
Ketika setiap ungkapan dan perasaan menjadi wujud tak berarti tanpa tindakan.


Read More
      edit
Published 09.08 by with 0 comment

Sepotong Biskuit dan Pagi

Aku begitu membenci pagi.
Kebencian yang melumpuhkan tulang.
Hhh.. kalau saja setiap hari seperti malam,
Tapi lagi-lagi pagi datang dan aku memutuskan untuk tidak tersenyum sampai ia pergi.

Semua hal tentang pagi seperti basa-basi dingin dan sarapan ala kadarnya membuatku melipatgandakan kemuraman diwajahku yang sudah terlanjur tanpa senyum.

Pagi selalu membawa sepaket hal yang tidak ingin kulakukan.
Merangkai banyak hal mengerikan untuk dijalankan.

Berfikir lebih keras kadang menguntungkan,
Tapi lagi-lagi pagi menelanjangi kesendirian.
Memperjelas jatuhan air mata.
Memaksakan topeng bahagia ke wajah yang muram.

Ah, pagi..
Andai kamu punya sepotong biskuit lagi.
Read More
      edit

06 Desember 2017

Published 23.33 by with 0 comment

Aku tidak ingin menyaksikan lagi adegan demi adegan basa-basi diantara kita.
Read More
      edit
Published 23.19 by with 0 comment

Sekarang, malam jadi waktu yang terburuk untuk kerja otak.
Capeknya.

Aku cuma bisa apa selain berharap pagi cepat datang.
Read More
      edit

05 Desember 2017

Published 22.43 by with 0 comment

Banyak orang yang ga ngerti.
Karena pada dasarnya rasa dan ego tidak bisa berjalan berdampingan.
Buktinya kita.
Ditelan bulat-bulat.

Disaat amarah lebih besar dibanding rasa kasih,
Disaat itulah kita mulai melepas mimpi.
Berjalan sendiri-sendiri.


Read More
      edit
Published 10.47 by with 0 comment

Kami mencari alasan atas eksistensi kami.
Mengapa kami melakukan ini.
Mengapa kami memikirkan itu.
Mengapa kami menangis disaat orang lain tertawa.
Mengapa kami merekahkan senyum disaat orang lain dalam kemurungan.

Berhari-hari kami jalani tanpa tidur.
Mempertanyakan hal-hal meragukan.
Meragukan hal-hal yang dipertanyakan.

Kami diam.
Serasa jutaan tahun berlalu.
Sebuah keputusan akan tujuan dan sebuah harap.
Seakan seribu pengorbanan.
Seakan jutaan penantian.

Tanah kian tandus.
Pasang seperti tanpa surut.
Dan kami?


Read More
      edit

12 September 2017

Published 09.02 by with 0 comment

Lucu ya,
Disaat mereka menanyakan pekerjaan mereka ke orang lain..
Trus, mereka itu sebenernya ngapain?
Read More
      edit

11 September 2017

Published 17.31 by with 0 comment

Banyak nyala yang berkobar hari ini.
Kebencian tanpa alasan.
Tekad kuat tanpa landasan.
Cinta yang berlebihan.

Ada sebuah alasan akan kebingungan.
Sebuah akibat yang tak kau rasakan sebabnya.

Kau tutup matamu,
Kau merasakan dirimu,
Kau buta akan sekitarmu,

Saat terang menerpamu,
Aku sudah tak ada disitu.

Orang yang selalu menunggumu.

Read More
      edit
Published 13.44 by with 0 comment

Dia yang telat, dia yang kesel.. Ada ya orang yang begitu?
Read More
      edit
Published 10.26 by with 0 comment

Laper banget!

Boleh makan sekarang gak?
Read More
      edit

10 September 2017

Published 02.18 by with 0 comment

Yaampun sedihnya..
Begini doang..
Segini doang..
Read More
      edit

09 September 2017

Published 21.56 by with 0 comment

Disaat seseorang tidak menginginkanmu, berkaca dirilah dan pergi.
Mungkin itu baik baginya, Mungkin itu baik baginya..

Mungkin itu baik baginya..
Terima kasih dan selamat tinggal.
Read More
      edit

18 Agustus 2017

Published 16.39 by with 0 comment

Ditengah segala laraku..
Aku masih bisa merindukanmu dengan gagahnya..
Merajut semua kenangan kita dengan hati dan hati-hati..
Tiap jengkal rasa untukmu, ada..
Tiap jejak langkahmu, kusimpan..
Aku tahu bahwa langit tak selalu biru,
Aku juga tahu setiap rasa tak selalu abadi,
Tapi aku cuma bisa berharap waktu selalu menyembuhkan luka kita,
Aku cuma bisa berharap kenangan kita mampu melarutkan segala benci..
Aku cuma bisa berharap segala janji mampu menghapus segala ragu..

Sabar denganku ya sayang,
Walau aku tahu, langit tak selalu biru..
Read More
      edit

14 Agustus 2017

Published 11.19 by with 0 comment



Untuk perempuan-perempuan yang masih dalam pelukan,

Bersyukurlah,
Karena terkadang orang lain tidak akan seberuntung itu.
Read More
      edit
Published 09.01 by with 0 comment

Setiap orang harus mengerjakan setiap tugas dan tanggung jawab nya masing-masing.
Berfikir bahwa bisa bergantung kepada orang lain adalah salah.
Aku mulai menjaga jarak dengan siapapun juga. Tidak ingin mempunyai kewajiban mutlak kepada siapapun juga.
Berhati seadanya. Memberikan kasih semaunya. Berdingin hati untuk meredakan luka. Setidaknya meredakan sakitnya.

Aku tidak tahu ini semacam cobaan ketabahan atau bagaimana.
Ketika hari masih bisa beranjak, dan matahari mulai meninggi, Aku tahu hidup masih berjalan. Dengan atau tanpa kamu..

Read More
      edit

13 Agustus 2017

Published 16.28 by with 0 comment


Read More
      edit

08 Agustus 2017

Published 17.13 by with 0 comment

Selamat ulang tahun, kamu!

Aku adalah orang yang melankolis. Aku menghargai setiap detail perasaan yang kupunya. Merangkum, memilah, mencerna setiap kata hati yang ada, lalu mengekspresikannya dengan cara ku sendiri.

Dalam egoku, yang mana sangat sering terjadi, aku sulit memahami cara berfikir orang lain. Aku sangat sulit untuk mengakui bahwa setiap orang memiliki perbedaan jalan fikiran. Aku sering menemui situasi buntu. Hilangnya sebuah pengertian akan apa yang sebenarnya terjadi. Tertelan dalam gelapnya kesalahpahaman atas jalan fikirku sendiri.

Ini tahun ke-2 dalam pengurangan umurmu, kamu bersamaku. Aku sama sekali tidak mengetahui apa yang kamu rasakan soal ini. Tapi yang jelas dan terang adalah bahwa aku bersyukur kita bersama.

Aku bersyukur atas setiap detik waktu yang kita habiskan sampai saat ini. Dalam keadaan apapun. Dalam keadaan senang, sedih, bahkan dalam pertengkaran kita. Kalau kamu masih ingat aku sebenarnya pernah berjanji ingin menulis tentang kamu dihari ulang tahun kamu, tapi aku menyerah. Aku sangat merasa kurang pengetahuan tentang kamu, dan aku memutuskan berhenti di draft ke-10 😂

Aku sulit memutuskan untuk mendoakan kamu apa. Terkadang doaku untukmu masih terkesan posesif 😂

Aku turut berbahagia dalam hari jadi kamu yang kedua puluh lima sayang,

Aku tidak bisa memberikan apa-apa selain keteguhan hatiku untukmu. Semoga sehat selalu. Semoga semakin dekat kepada Allah. Semoga kamu selalu kuat dan tabah meskipun disaat-saat paling buruk dalam hidupmu. Semoga hari-hari kedepannya, segala impian, angan, dan harapan kamu bisa jadi kenyataan. Amin

Segitu aja ya, aku malu.. 😁

Dari : Seseorang yang tatapannya selalu tertuju untukmu.. 





Read More
      edit

31 Juli 2017

Published 07.47 by with 0 comment

Pagi ini ku mulai dengan beberapa keraguan yang sempat ada belakangan..
Mencoba untuk tidak memikirkannya dan hanya bisa berharap sesibuk mungkin hari ini.
Mengalihkan semua ragu hanya untuk sibuk sendiri..

Selamat pagi..
Read More
      edit

30 Juli 2017

Published 17.02 by with 0 comment

Aku sudah menemukan jalan keluar.
Aku harus mencoba nya.
Senja berlalu cepat disini..
Read More
      edit

27 Juli 2017

Published 23.18 by with 0 comment

Kata kamu aku gak boleh cepet emosi.
Kata kamu aku gak boleh ambil keputusan saat lagi dalam keadaan marah.
Kata kamu aku gak boleh mikir yang aneh-aneh.
Kata kamu aku hanya boleh mikir yang penting penting aja.

Read More
      edit
Published 22.50 by with 0 comment

Kasihan mama..
Read More
      edit
Published 15.42 by with 0 comment

Berfikir tentang rasa keadilan tidak akan pernah ada habisnya.
Hargai orang yang menghargaimu.
Peduli pada orang yang peduli padamu.
Cintai orang yang cinta nya hanya untukmu.

Hatimu tidak tembus transparan.
Tidak ada orang yang mengerti persis maksudmu.
Semua tindakan mu butuh sebuah penjelasan.
Karena pada dasarnya mata manusia terlalu jelas untuk melihat semua fakta
Semua yang tersirat tidak akan terbaca.
Semua fakta adalah sebuah realita, sebuah bahan untuk pengambilan keputusan.

Aku terlalu kedinginan.
Kita terlalu kedinginan.

Gitu sepertinya..
Read More
      edit
Published 15.09 by with 0 comment

Read More
      edit

20 Juli 2017

Published 10.04 by with 0 comment

Aku memutar sebuah kilas balik pada hidupku. 
Sejak aku menetapkan hati ku kepadamu 2012 silam, aku menjalani hari ku dengan berulang kali jatuh cinta padamu. Meski harus aku akui, ini hanya bentuk keegoisanku sendiri. Aku mulai tidak peduli akan jadi seperti apa nanti. Apakah aku bisa melupakan mu atau harus selamanya terjebak dalam perasaan ku sendiri. Ini perasaan menyiksa yang indah. Disatu sisi aku merasa tersiksa karena menghianati dengan elegan. Disisi lain aku tidak peduli dengan segalanya dan hanya mengulangi nya lagi. Jatuh cinta lagi. Dan lagi. 

Banyak penyesalan dalam hatiku. Aku merasa bersalah dalam banyak hal. Penghianatan. Ketidakjujuran. Pembelokan akan perasaan. Tapi lagi-lagi aku tidak peduli. Setiap pertemuan dengan mu adalah cara ku untuk jatuh cinta lagi dan lagi. Aku merasa sudah tidak dapat menolong diriku sendiri. 

Jatuh cinta kepadamu adalah hal yang indah dan menyakitkan. Tidak terduga dan penuh rasa bersalah. Aku mengutuki diriku sendiri setengah hati. Aku mencintaimu dengan cara yang salah. Aku mendasari perasaan yang kupunya padamu dengan menginjak-injak perasaan orang lain.

Boleh aku jujur padamu?
Aku masih dalam keadaan dimakan rasa bersalah. Mungkin dilahap habis-habisan. Aku membenci segala bentuk penghianatan dan segala hal yang berhubungan dengan penghianatan itu sendiri. Membenci alasan yang dicari-cari dan segala kebohongan untuk membenarkan sebuah penghianatan. Aku benar-benar tidak habis fikir bagaimana orang lain bisa membenarkan sebuah penghianatan. Tapi disisi lain, akulah penghianat itu sendiri. Penyimpangan akan perasaan ku padamu menjadikan ku salah satu dari mereka. Aku banyak berfikir dan mencari-cari alasan, tapi aku sadar bahwa tidak ada lagi pembelaan yang pantas bagi seorang penghianat.

Mungkin kamu bosan aku membahas masalah ini lagi.
Tapi aku hanya ingin membahas ini karena ini keresahan terbesarku. Kebencian terbesarku terhadap diriku sendiri. Mungkin aku memulai hubungan sebelum dengangmu  bukan atas dasar perasaan ku sendiri. Tapi lagi-lagi alasan tidak berlaku disini. Setulus apapun perasaan ku padamu dulu, itu adalah salah karena memperjuangkan perasaanku dengan menginjak-injak perasaan orang lain.

Aku tahu, itu sudah masalah dulu.
Tapi pada kenyataannya aku sangat bersedih saat ini. Aku mengingatnya lagi. Banyak keadaaan yang membuatku mengungkit kenangan yang sudah berada di posisi terdalam dihatiku. Terlalu banyak penghianatan disekitarku. Terlalu banyak kisah menggelikan yang ku dengar dan kurasakan sendiri. Terlalu banyak omong kosong tentang pembenaran akan perasaan mereka. Terlalu banyak perjuangan di atas luka orang lain. Aku muak setengah mati. Tapi dari situ aku mengerti bahwa aku pernah melakukannya dan aku mulai memikirkan untuk membenci diriku lagi.

Aku tahu, tidak seharusnya aku menyamakan diriku secara persis dengan mereka. Karena aku sadar bahwa kami berbeda latar belakang dalam hal penghianatan. Aku tidak bermaksud untuk membela diriku sendiri tapi itulah kenyataannya. Aku berjuang dengan segenap hatiku dulu untuk melupakanmu. Tapi aku tidak punya pegangan untuk berjuang akan perasaan ku padanya karena pada dasarnya aku tidak punya perasaan apa-apa untuknya. Tapi aku bertahan pada hubungan ku sekian lamanya dengan alasan bahwa aku tidak bisa memberikan rasa sakit yang seperti itu untuknya.

Setelah ini kamu tahu dengan pasti ceritanya dan aku tidak akan mengulanginya. Intinya aku mengakhirinya. Mungkin pada dasarnya aku mengakhirinya bukan untuk keegoisanku bersamamu. Tapi takdir membuatnya seperti itu. Takdir membuat aku bersamamu setelah aku meninggalkannya. Aku memang meninggalkannya karena perasaan ku kepadamu. Itu kuakui dengan jujur. Tapi tidak pernah ada niatan hatiku sama sekali untuk meninggalkannya hanya untuk bersamamu karena aku tidak bisa melakukan hal kejam seperti itu kepadanya.

Tapi fakta yang berbicara. Kita bersama. Orang bergunjing tentang kita. Aku meninggalkannya untuk bersamamu dan sebagainya dan sebagainya. Kamu mungkin tahu bahwa itu tidak benar karena aku sudah mengatakannya kepadamu, tapi ternyata diri ku sendiri tidak mengakuinya. Aku selalu merasa jadi penjahatnya. 

Yaudah ini cerita awalnya. nanti aku buat sekuelnya. Permasalahan sesungguhnya. Yang aku rasain baru-baru ini.
Read More
      edit

19 Juli 2017

Published 20.38 by with 0 comment

Aku mulai hidup dengan membentuk kerahasiaan ku sendiri.
Berfikir untuk berbagi ke yang tidak peduli adalah salah..
Berfikir untuk berbagi ke yang tidak mendengarkan adalah percuma..

Aku mulai memilih masa depan.
Mulai memilih untuk bergerak maju atau mundur.
Mulai memilih untuk terus laniut atau menyerah.
Mulai memilih untuk menentukan arah hidup ku sendiri.

Aku gantungkan setiap harapan akan segala pengharapan pada diriku sendiri.
Ku lindungi hatiku dari segala kekacauan akan penghianatan dan rasa tamak.
Dari rasa tidak bersyukur dan gila hormat.
Dari segala rasa cemburu yang membakar dan rasa rendah diri.

Pada tahap ini, aku menyerah dengan kebisingan, dengan kata pujian dan rayuan, dengan rasa memiliki yang palsu, dan dengan segala pengakuan setahun yang lalu.

Selamat malam, dinginnya membekukan.


Read More
      edit

18 Juli 2017

Published 11.14 by with 1 comment

Belakangan ini gue memasang sikap "menyesuaikan" yg baru gue sadari ternyata berpengaruh buruk pada tingkat stress yang ada di diri gue.

Gue banyak ngelakuin hal hal yang hati gue gak pingin lakuin.
Pada dasarnya gue emang orang yang aneh.
Gue canggung,
Gak pernah bisa jalan lurus 😂
Kayaknya susah buat jadi normal kayak yg lain-lain.
Berusaha buat normal malah bikin tgue jadi ga nyaman dan ragu.

Gue kangen diri gue yang dulu.
Diri gue yang nyaman saat sendirian.
Diri gue yang ga dengerin masalah percintaan orang lain yg ga ada hubungannya sama hidup gue.
Diri gue yang selalu peduli ke orang lain walau mereka gak pernah tau gue peduli.

Yah gue emang aneh kok..
Tapi gue emang seneng jadi aneh..
Gak tahu kenapa.. berasa beda aja..



Read More
      edit

30 Juni 2017

Published 18.39 by with 0 comment

Untuk semua tanya tanpa jawab.
Untuk semua masalah tanpa jalan keluar.
Untuk semua hal yang masih menggantung tanpa penyelesaian.
Malam yang dingin.
Hati yang penuh.
Perasaan yang beku.
Ah, kau tahu apa..

Kesalahpahaman menimbulkan ketidakpercayaan.. -Leonardo da Vinci-



Read More
      edit

20 Juni 2017

Published 14.03 by with 0 comment

Aku benci terlibat salah paham denganmu.
Beradu argumen layaknya kita dua orang yang saling membenci.
Setiap pertengkaran kita, aku selalu menyesalinya.
Berharap aku dan kamu dapat baik-baik saja.

Tapi terkadang khayal tidak sesuai dengan nyata.
Kita merasa benar dengan menuding yang lain salah.
Terpaku pada setiap ego dan rasa kecewa.
Setiap usaha seperti hilang tanpa jejak.
Setiap pengorbanan seperti tidak ada artinya.

Saat kita dibuat menderita oleh rasa kecewa,
Semua seakan terbutakan.
Menghitam. Semua terlihat seperti dosa.

Setiap hembusan nafas jadi lebih panjang.
Setiap rasa perih menjadi lebih kekal.
Waktu berlalu seperti nafas yang tertahan.
Sesak dan hampa.

Aku selalu membenci setiap pertengkaran kita.
Karena setiap rasa seperti hilang tak bersisa.
Read More
      edit

19 Juni 2017

Published 10.14 by with 0 comment

Aku mencoba berdamai dengan hatiku. 
Sedikit demi sedikit menghilangkan perihnya. 
Minggu yang berat. 
Minggu yang erat. 
Tidak ada yang bisa kulakukan lagi selain bersabar dan memaafkan. 
Untuk diriku sendiri maupun untuk orang lain. 

Minggu terakhir untuk sebuah kesibukan.
Aku didera berbagai macam perasaan.
Ada manis, ada miris..

Read More
      edit

14 Juni 2017

Published 01.28 by with 0 comment

Namun bagaimana dengan cinta?

Aku mengulang bait puisimu,
Mencoba menjawab sebisaku.
Tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Aku tidak pernah mengetahui bagaimana nasib cinta.
Aku selalu berpendapat nasibnya ada ditangan kita.
Bagaimana kita merawatnya,
Bagaimana kita menanam rasa saling percaya,
Bagaimana setiap usaha kita menghindari pertengkaran.
Terkadang tidak mudah. Kita hidup dan tumbuh dengan ego dan harga diri kita masing-masing.
Cinta memakluminya.
Mencoba untuk mempersatukan segala perbedaan diantara kita.
Mengaburkan segala penyesalan dan luka yang sempat ada.
Melemaskan kelu di bibir kita.
Semua kata kata yang mengalir sejelas kristal.
Rasa sayang, rindu, peduli, bahkan rasa kesal.
Cinta membuat kita terbuka lebih dari sebelumnya.
Rentan, ya. Namun penuh kejujuran.
Kita menyukai sensasinya.

Namun bagaimana dengan cinta?
Aku rasa cinta baik-baik saja..
Selama aku dan kamu masih tetap "kita"
Read More
      edit

13 Juni 2017

Published 16.01 by with 0 comment

Terima kasih doa dan ucapannya hari ini.
Perhatian dan semangatnya.
Aku selalu berharap bisa terus memperbaiki diri dengan bertambahnya usia dan tanggung jawab.
Bisa selalu bersyukur dalam situasi apapun.

Yah intinya gitu deh, semoga berbahagia selalu..
Read More
      edit

05 Juni 2017

Published 22.09 by with 0 comment

Udara dingin menggantung ditengah rinduku.
Aku dikubur semangat akan sebuah perubahan.
Disebuah ruang aku menunggu sebuah ketidakpastian.
Aku terkunci dengan rasa bingung.
Ya, aku ingin melarikan diri.
Lari. Lari.

Hidup ada digenggaman tanganku.
Bergantung padamu? Tidak akan.
Read More
      edit

22 Mei 2017

Published 09.03 by with 0 comment

Apa yang seharusnya ada didalam hati, harus tetap berada disana.
Utarakan buah pikiran, selatankan perasaan.
Read More
      edit
Published 08.29 by with 0 comment

Mari luruskan niat.
Jangan berharap terlalu banyak.
Read More
      edit

18 Mei 2017

Published 14.50 by with 0 comment

Mengapa bintang bersinar?
Mengapa air mengalir?
Mengapa dunia berputar?
Lihat segalanya lebih dekat, dan kau akan mengerti.. 


Read More
      edit

16 Mei 2017

Published 20.29 by with 0 comment

Nih ya gue kasih tau, sensitifitas itu perlu buat nandain kalo kita ngapa-ngapain pake hati. Bukan berarti orang sensitif itu lebay atau gimana ya, tapi kita atau gue deh lebih tepatnya jadi ngerasa lebih manusiawi dibanding gue nutupin rasa sensitifitas gue kayak gini jadi cenderung peduli sama diri sendiri dan merasa orang lain gak ada apa-apanya dibanding gue. Kecuali gue punya harapan bisa jadi robot sekalian.. sekian..
Read More
      edit

08 Mei 2017

Published 15.45 by with 0 comment

Mari kita tidak membicarakan soal keangkuhan.
Soal kebanggaan.
Soal rasa malu.
Soal prasangka..
Cara berfikirku melumat semuanya habis-habisan.
Mencampuradukan antara perasaan dengan kewarasan.
Meninggalkan sekelumit masalah yang hitam pekat.


Read More
      edit

06 Mei 2017

Published 04.20 by with 0 comment

Hidup begini membosankan.
Zombie, dimana kalian? 😂
Read More
      edit
Published 04.02 by with 0 comment

Terkadang, aku terlalu banyak merencanakan segala sesuatunya.
Berharap dapat merealisasikan A ke B dengan sempurna..
Bertindak gegabah untuk suatu tujuan yang sebetulnya sangat panjang perjalanannya..

Dan sampai kapan mimpi buruk ini terus terjadi? Tak tahu lah..
 

Read More
      edit

04 Mei 2017

Published 15.43 by with 0 comment

Aku mencintaimu dengan cara yang salah.
Aku mengetahuinya.
Aku ingin merubahnya, tapi apa bisa?
Read More
      edit

03 Mei 2017

Published 09.11 by with 0 comment

Berfikir dengan cara berbeda bukan berarti memiliki gangguan jiwa..
Banyak hal yang harus diikhlaskan.
Aku harusnya tersadar bahwa jalan hidup sudah berubah.
Tidak perlu ada yang ditakuti lagi.

Biarlah bayang-bayang hidup ditempatnya.
Bagiku  yang ditempat terang, seharusnya tidak memikirkannya.
Semua akan berlalu seperti sewajarnya.
Dan mengenai sebuah kisah,
Aku mohon maaf tidak dapat menceritakannya.

Read More
      edit

25 April 2017

Published 22.21 by with 0 comment



Aku dalam keadaan mengenang.
Takut. Gelisah.
Tubuhku seakan tak bisa apa-apa.
Aku berdiri dengan bingung.
Aku berbicara dengan guncang.
Senyumku pun tak mengembang.

Berbicara tentang malam yang pilu,
Tidak semua kesedihan tentang kehilangan.
Tidak semua luka tentang penghianatan.
Dan ketika mencintai, itu satu paket dengan deritanya.
Apa aku harus takut?
Ya, sepertinya..
Read More
      edit

23 April 2017

Published 21.50 by with 0 comment

Entah dalam keadaan senang maupun duka, semua orang sadar bahwa dalam hidup ketidakadilan seringkali tidak dapat dihindari. Kita berkubang dengan ketidakjujuran orang lain dan diri sendiri. Mencaci dengan kata kata yang menyakiti. Bermuram dengan menganggap semua yang kita miliki tak memiliki arti. Terlelap tapi tak tidur. Tergantung pada sebuah kenyataan tentang rasa sakit yang sedikit demi sedikit menguasai asa. Hidup begini rumit. Aku begini sulit. Berfikir. Berfikir. Takdir menunggu dengan jemu. Akhir tak kunjung datang. Dan rasa sakit tak kunjung pergi. Selamat malam duka, terima kasih rasa sakitnya.
Read More
      edit

19 April 2017

Published 21.13 by with 0 comment

Aku berada dalam keadaan menerima semuanya.
Mempersiapkan segala.
Mengumpulkan keberanian.
Mencoba melangkah.

Aku didera berbagai ketakutan.
Kebingungan yang tanpa jalan keluar.
Rangkaian salah paham.
Aku sungguh tidak peduli lagi.
Anggap ini sebagai karmaku sendiri..

Sebuah perjuangan setengah-setengah.
Sebuah pencapaian yang tidak seberapa.
Dan aku mulai menutup mulutku..
Mencoba mengubur kesendirianku dalam jemu..

Read More
      edit
Published 21.05 by with 0 comment

Janji bagai menabur benih.
Mungkin banyak yang menganggap janji sebagai penghiburan sesaat.
Sebuah penenang.
Sebuah penyelesai masalah.
Tidak akan ada yang sadar dengan kelanjutan atas sebuah janji.
Penghiburan yang terlupakan..

Tapi tidak dengan ku.
Janji bagai kait.
Seperti permen karet yang melekat di rambutmu.
Aku mengingat setiap detailnya.
Penghiburanku, sekaligus ketakutanku akan sebuah penghianatan..


Read More
      edit

02 April 2017

Published 16.36 by with 0 comment

All right, here we go..

 

Maybe our story is end right here or maybe not, 
i just want you know that, i always and always believe that all of this have a meaning.

Read More
      edit
Published 10.47 by with 0 comment

Aku tarik kata-kata  aku waktu itu pernah bilang kamu pinter,
Kamu itu bego banget, sumpah!
Read More
      edit
Published 09.36 by with 0 comment

Dan bagaimana aku bisa menata hati ku sekarang?
Sedangkan alasan kebahagiaan untuk ku sudah tidak ada lagi.


Read More
      edit
Published 00.04 by with 0 comment

Aku belajar banyak sekali kesabaran.
Bukan berarti aku mendiamkan segala sesuatunya.
Mungkin dikarenakan aku menjadi sangat letih.
Untuk sekarang, rasanya sabar menjadi jalan keluar terbaik.
Disaat hati terlalu panas untuk melawan.
Disaat perasaan menjadi terlalu sakit untuk terluka.

Aku mulai menimbang sebuah jalan keluar untukku sendiri.
Entah ini salah atau benar, aku sama sekali tidak mengetahuinya.

Aku menutup telingaku.
Tidak akan mendengar kata-kata tanpa pembuktian.
Tidak akan peduli kata maaf tanpa kesadaran akan sebuah kesalahan.

Aku hanya ingin menjaga hati dan perasaan hanya untukku sendiri . .

Read More
      edit

29 Maret 2017

Published 18.39 by with 0 comment

Realease Draft 3 : 2013

Aku sangat paham.
Perasaan yang kupunya tidak bisa kalian mengerti.
Aku bahkan cenderung tidak peduli.
Aku membiarkannya seterang siang.

Silahkan diejek. 
Suatu saat nanti, akan tiba saatnya kalian menemui sebuah penantian yang menyakitkan.
Menguburkan senyum dan cengiran berengsek kalian.
Menenggelamkan sikap sok suci kalian.
Kelak, kalian akan tahu bagaimana rasanya disesaki perasaan cinta yang begitu kuat sehingga membuat dada kalian sakit..
Cinta yang hanya bisa dirasakan tapi tak bisa diungkapkan.

Sekarang aku tahu bahwa memendam cinta sama seperti mengubur amarah.
Itu hanya akan menggerogotimu dari dalam hingga akhirnya kau ingin berteriak atau menendang sesuatu.
Untuk kesekian kalinya, lupakan.
Sebuah perasaan yang tak kunjung sampai pada peraduannya, lebih baik menemui kematian.
Lebih baik sekarang, sebelum membuat linu seluruh tulang-tulang . .

Read More
      edit

27 Maret 2017

Published 15.42 by with 0 comment

Seharusnya cinta begini mudah.
Aku mencintai kamu, kamu pun sebaliknya.
Sudah.
Tapi pada kenyataannya banyak permasalahan ikut terseret didalamnya.
Membelenggu kaki kita.
Memaksakan segala sesuatunya.
Berebut tempat untuk lebih leluasa akan siksaannya.

Kebingungan mengambil tempat di depan dan bertahan tanpa gentar.
Tak ada yang aman. Tak ada yang nyaman.
Kami mulai memakai topeng kami masing-masing dan bertahan.
Mencoba segala sesuatunya untuk sama sama ke selatan.
Bahkan berharap tidak ada utara sekalian.

Ah hidup...
Sebegini letih dan sengsaranya.
Seakan fajar tak akan mampu menutupi deritanya..


Read More
      edit

16 Maret 2017

Published 01.46 by with 0 comment

Aku melihat rindu di ujung wajahmu
Guratan tipis yang kunantikan hadirnya
Berkabung di tengah kemenangan
Terengah engah dalam diam

Terlalu lama waktu berjalan semaunya
Meskipun terkadang luka disembuhkannya
Berkaca tanpa sebab
Menangis tanpa lembab
Perasaan terguncang oleh senyuman tak kasat mata yang meninggalkan tanda tanya

Seringaian terlalu sering dalam keseharian
Kebijaksanaan muncul dalam duka
Meninggalkan suatu hal untuk kusadari

Mengapa rasa begini?
Read More
      edit

10 Maret 2017

Published 14.18 by with 0 comment

Aku menangis tanpa sebab. 
Entah sudah keberapa kalinya. 
Perasaan terusik akan suatu hal yang aku sendiri tidak mengetahuinya. 
Perasaan sakit bagai teriris. 
Perasaan ragu yang membelenggu. 
Perasaan sunyi yang menyakitkan. 
Sebuah pencarian tanpa nama. 
Sebuah masalah tanpa jalan keluar. 
Sebuah perumpamaan yang jauh dari makna asal. 
Aku begitu tersesat dan hilang terkubur kegelisahan. 
Mencoba bertahan di tengah ketidakmungkinan.

Apa yang harus kulakukan, saat kemungkinan akan kebahagiaan tidak dapat kutemukan?
 
 
Read More
      edit

09 Maret 2017

Published 11.12 by with 0 comment

Semenjak kemarin aku mulai membiasakan hari dengan membaca. Kebiasaan ku yang hampir punah ditengah segala kesibukan. Aku begitu merindukan jejak debu yang dihasilkan oleh tanganku saat buku yang telah lama dikesampingkan mulai kubaca kembali. Aku memilih buku tetralogi seri "eragon" dari Christopher Paolini sebagai permulaan setelah sekian lama. Buku fiksi fantasi yang paling aku sukai. 

Aku membaca sepelan mungkin, mencoba benar-benar meresapi segala. Menjelajahi alur dengan kata-kata. Aku banyak terpikat pesan-pesan, kata-kata, bisikan kesetiaan dan persahabatan. Berikut salah satu contohnya :

Garrow berkata : "Sekarang waktunya untuk mengatakannya, karena kalian akan memasuki dunia. Patuhi nasihatku dan kalian akan baik-baik saja. Pertama, jangan biarkan siapapun menguasai pikiran atau tubuhmu. Jagalah agar fikiranmu tidak terpengaruh. Seseorang bisa jadi orang merdeka tapi lebih terkekang daripada budak. Berikan telingamu pada orang-orang, tapi jangan berikan hatimu. Tunjukkan penghormatan pada mereka yang berkuasa, tapi jangan mengikuti mereka dengan membabi buta. Nilailah dengan logika dan pertimbangan, tapi jangan berkomentar. Jangan menganggap siapapun lebih unggul daripada dirimu, tidak peduli pangkat maupun tempat mereka dalam kehidupan ini. Perlakukan semuanya dengan adil atau mereka akan membalas dendam. Berhati-hatilah dengan uangmu. Pertahankan kepercayaanmu sekuat mungkin dan orang lain akan mendengarkan. Mengenai masalah cinta... satu-satunya nasihatku hanyalah bersikap jujur. Itu alatmu yang paling kuat untuk membuka hati atau mendapatkan pengampunan".

Dan ini lah yang dinamakan kebijaksanaan. Sedih tapi bangga!









Read More
      edit

04 Maret 2017

Published 23.29 by with 0 comment

Aku tidak menyukai hari ini. Bahkan sejak pagi aku mulai kelihatan menderita. Hari ku begitu melelahkan seminggu ini. Penderitaan yang berkepanjangan. Selalu begitu disaat semua orang bertindak sesuka hatinya, dan berkata sesuka hatinya tanpa memikirkan perasaan orang lain. Hari ini seharusnya menjadi sebuah penghiburan. Hari dimana aku lepas dari semua kepura-puraan. Hari dimana aku bisa setidaknya bertemu kamu walau mungkin kita tidak memiliki banyak waktu. Tapi aku sudah berjanji untuk datang ke sebuah undangan pernikahan. Yasudah. Setidaknya masih bisa bertemu kamu meskipun dengan semua ketidaknyamanan yang akan aku jalani.

Selama ini aku masih memungkiri semua ketidaknyamanan ku saat ada dikeramaian. Berharap suatu saat aku bisa membiasakannya. Bahkan terkadang aku berharap tidak seaneh ini. 

Aku menggenggam tanganmu. Meredakan setidaknya ketidaknyamanan ku saat ini. Yah, itu klise. Alasan sebenarnya mungkin agar aku tidak jatuh terbelit kakiku sendiri. Kepalaku sakit saat dikeramaian. Aku linglung setengah mati. Aku tidak bisa menghindarinya. Sekuat apapun aku mencoba. Rasa tersiksanya lumayan menjemukan. Aku berharap bisa pergi secepatnya.

Mengerikan. Berada di tengah keramaian. Percakapan yang dipaksakan. Senyum penuh kepura-puraan. Aku terlalu sakit kepala untuk menyadari apa yang sebenarnya sedang ku lakukan. Aku telah mencoba belajar sabar untuk dapat paham dan mengerti. Belajar menghargai. Mencoba berusaha sebaik-baiknya karena aku tidak ingin mengecewakan kamu, Bukankah itu yang orang normal lakukan?

Aku menutup mulutku dan bersabar. Mencoba tersenyum kadang-kadang. Mengucapkan beberapa patah kata yang tidak ingin kukeluarkan. Dan hasilnya? Aku tidak menyukainya. Aku benar-benar tidak menyukainya.

Oke. Setidaknya hanya sejam kan? Aku masih bisa memperbaiki hari yang kupunya. Setidaknya sekarang aku bersama kamu. Aku belum bisa menghilangkan perasaan yang tidak enak akibat deritaku sendiri. Tidak ingin pulang kerumah. Rasa tidak nyamannya masih ada. 

Aku berharap kepada kamu. Aku selalu berbohong tentang hal ini. Aku selalu berkata, aku tidak akan berharap apapun lagi karena rasa nya menyakitkan. Ya, memang menyakitkan. Tapi disaat menyayangi seseorang entah disadari atau tidak harapan mulai terbentuk. Sesuatu hal yang bahkan sulit untuk  kuhindari.

Mungkin ini keegoisan ku sendiri. Mengharapkan kamu ada saat ini juga merupakan bentuk keegoisan ku sendiri. Aku tidak bisa masuk kedalam kepalamu setidaknya untuk memastikan apa yang kamu inginkan. Tapi mungkin malam ini aku hanya ingin mengedepankan apa yang aku inginkan. Dan entah untuk keberapa kalinya kamu menegaskan hal yang sama. Batas waktu kita. 

Aku benci saat kamu mengatakannya. Sedih luar biasa. Kita pernah bertengkar masalah yang sama. Aku tidak keberatan jika lain hari kita bertengkar, tapi setidaknya tidak malam ini. Tidak disaat aku berharap untuk bisa setidaknya mencurahkan apa yang aku rasakan. Aku bahkan bisa bercerita sambil menangis. Tapi yasudah. Aku sudah kehabisan pilihan dan tidak bisa mengutarakannya. Semoga kamu bisa istirahat dan tidur nyenyak malam ini. 

Post Script :

Masih kebayang cara kamu bilang kalau kamu harus pulang jam 10 😪. Iya iya pulang aja.

Sakit? Iya. Disaat aku pengen ngelupain semua derita aku seminggu ini, kamu mulai membatasi diri kamu. Aku beneran trauma. Aku cuma punya waktu sehari buat ketemu kamu dalam seminggu, tapi kamu terlalu kaku dengan bilang kamu harus pulang jam 10. Padahal aku beneran butuh kamu. 

Benci kamu, sedih, laper..  Kapok ah kondangan lagi. Minggu besok kamu dateng sendiri aja.


Read More
      edit

03 Maret 2017

Published 15.37 by with 0 comment

Aku menundukkan kepalaku. Berharap dunia tampil tidak peduli terhadapku. Tidak menyadari kehadiranku. Membiarkan aku sendiri. Ini bukan merupakan persoalan kenyamanan saat diabaikan. Aku hanya merasa kesendirian diperlukan. Terkadang kesendirian menciptakan kenyamanan terselubung. Menyakitkan dan menenangkan. Seperti candu baru untuk ku sendiri.

Dan tidakkah rasa iri membunuh mereka pelan-pelan? Aku harap begitu.

Read More
      edit

01 Maret 2017

Published 00.12 by with 0 comment

Aku tidak suka diperhatikan. Sebuah penyiksaan. Aku hanya bergantung kepada diriku sendiri. Mencoba melakukan segalanya sendiri. Lakukan yang kalian mau, dan jangan ganggu aku. Klise? Ya. Manusia adalah pengganggu paling jahat nomor satu. Tidak ada toleransi. Sering meminta tanpa sumbangsih sama sekali. Menuntut hak tanpa menjalankan kewajiban. Berbicara manis ditengah kekacauan. Lisan yang berbanding entah berapa ratus derajat dengan isi hati yang sebenarnya. 

Aku juga sering melakukannya. Hal-hal munafik. Mengingkari kejujuranku sendiri. Selalu berusaha tegar padahal setengah mati aku ingin bersandar. Menangis di tengah senyuman. Tak bisa berharap dalam doa. Membiarkan amarah terlalu cepat menguasai. Membiarkan kesalahpahaman terjadi. Entah sudah berapa lama aku jalani kemunafikan seperti ini. Melelahkan. Aku menjadi orang lain yang tidak kukenali. Mengenai sosialisasi? Aku membencinya setengah mati. Ini satu-satunya kejujuran yang bisa kuakui. Terkadang aku melakukannya dengan enggan. Mencoba bersosialisasi dengan orang lain. Mengerikan. Seringkali, mereka hanya ingin didengarkan tanpa mau mendengarkan. Semua beban mereka, mereka tumpahkan. Ego, aib, kecemburuan, perasaan bersalah, rasa ingin dibela dan rasa iri.

Aku fikir sekarang sudah cukup basa-basinya. 
Aku ingin berkata hal yang ku sukai, tidak peduli seberapa pun bencinya kalian.
Sudah muak dengan kemunafikan.
Sudah lelah dengan senyum kepalsuan.

Ini perasaan ku sesungguhnya. Dan ini sebuah kebenaran. Setidaknya kebenaran untukku sendiri.

Dari seseorang dipojok ruangan


Read More
      edit

28 Februari 2017

Published 23.48 by with 0 comment


Read More
      edit

23 Februari 2017

Published 16.12 by with 1 comment

Kita merasakan hal yang sama. Terlepas dari perbedaan hobi, jabatan pekerjaan, maupun soal asal muasal. Kita hanya sulit menjelaskan apa yang sebenarnya kita rasakan. Kita sangat takut akan perasaan kehilangan. Seperti perasaan ketakutan disaat gelap, sendirian, dan dingin.

Terkadang kita bingung dengan segala tetek bengek tentang cinta itu sendiri. Begitu membingungkan. Cinta memiliki peranan. Rasa sakit, bahagia, dan penderitaan. Ambil bagian terlalu besar dalam kehidupan.

Kita tidak lagi mengagungkan janji untuk ditepati.
Kita tidak lagi kecewa dengan harapan yang kadang terasa mengecewakan.
Kita hanya berserah diri dan terus berharap memiliki akhir yang bahagia.

"Semoga" ya sayang?




Read More
      edit

20 Februari 2017

Published 22.10 by with 1 comment

Release draft 2

Entah semenjak kapan aku mulai memendam,
Entah semenjak kapan aku mulai berani untuk merasa..
Entah harus bagaimana hatiku menghadapinya..

Aku selalu kaku saat bersamamu, aku selalu bimbang dalam setiap tatapan mata diantara kita..
Aku selalu bertanya dalam hati,
Apakah rasamu sama dengan rasaku?
Read More
      edit
Published 22.07 by with 0 comment

Realease draft 1 : 2012

Aku memperhatikanmu,
Mencoba berjuang keras untuk mengisi buku kalkulusku dan sebagian lagi dengan memperhatikanmu. Pekerjaan yang rumit bukan? Aku tak habis fikir dengan aku yang seperti ini,
Entah apa yang aku harapkan dari ketidakpastian akan perasaan. Aku membenci sebagian diri ku yang tak mau mengerti kalau hidup tidak bisa berjalan seperti ini..
Terlalu serakah adalah salah, tapi aku tak bisa melepaskan. Tidak disaat semua cobaan datang bersamaan, tidak disaat ketidakpastiaan ada dalam garda terdepan.

Untuk sementara ini, biarlah seperti ini..
Biarlah aku merasakan bahwa ketiadaan adalah menyakitkan,
Dan rasa penyesalan tidak seharusnya muncul duluan.. :)
Read More
      edit

05 Februari 2017

Published 23.40 by with 0 comment

Aku mencoba bernegosiasi dengan kenyataan.
Masih tidak menemukan jawabannya.
Masih sama.
Sudah.
Read More
      edit
Published 23.34 by with 0 comment

Aku menyadari betul bahwa segala sesuatunya tidak selalu berjalan dengan semestinya.
Hujan di tengah panas yang menyengat masih lumayan dibanding tidak hujan sama sekali.
Dan semoga aku selalu terhindar dari kepura-puraan akan perasaan..
Read More
      edit
Published 23.27 by with 0 comment

Debaran rasa sakit yang sama.
Seperti kejatuhan batu besar yang menghimpit dada.
Sesak dan sakit.
Semua pengharapan terbang tak bersisa.
Menciptakan sebuah kekosongan tanpa nama.
Tanpa kita.
Read More
      edit

02 Februari 2017

Published 22.46 by with 0 comment

Dan kenyataannya terlalu banyak orang berengsek di muka bumi ini. Semua berlagak benar dengan menuding yang lain salah. Banyak mengartikan hal hal yang tidak mereka pahami. Semua berbalik sok suci. Yah gak tau lah, sekali brengsek, mereka tetap akan brengsek kan?
Dan aku menangisi toleransi yang telah mati di negeri ini.
Read More
      edit
Published 22.41 by with 0 comment

Aku adalah penyimpan kenangan..
Dalam benak..
Dalam bahagia..
Dalam luka..
Dalam rasa canggung yg perlahan hilang..
Dalam rasa gelisah yg takut akan sebuah kehilangan..
Dalam kedukaan yang kadang sulit kuartikan..
Dalam rindu yang sulit kulukiskan..
Dalam rasa kecewa yang tidak dapat kuungkapkan..
Dalam rasa penyesalan akan sebuah kesalahan..

Aku menyimpan semuanya..
Jejak rasa, jejak asa, janji..
Ya, semuanya..
Read More
      edit

02 Januari 2017

Published 05.06 by with 0 comment

Terlalu banyak draft dengan isi yang menyebalkan 😔
Read More
      edit
Published 04.57 by with 0 comment

Ya kalian jago memaksa. Aku kalah. Aku memutuskan untuk ikut kemping ditempat yang paling aku hindari. Laut. Yah mungkin masalah utamanya memang bukan lautnya. Mungkin aku hanya tidak ingin bertemu dia. Masih menyakitkan. Aku belum melupakan. Bahkan tentang perasaan juga. Tapi sebenarnya aku ingin tahu kabarnya. Bagaimana kehidupannya, alasannya pergi, ya pokoknya hal-hal semacam itu. Tapi aku masih belum memaafkan. Aku harus menguatkan hatiku. Meyakini dengan tidak yakin bahwa aku bisa melewati ini. 

Ya pokoknya aku harus ingat-ingat untuk tidak menyapanya.
Lagipula untuk apa?
Kita bahkan bukan teman kan?
Read More
      edit
Published 04.47 by with 0 comment

Ini minggu ketiga setelah kepergianmu yang tanpa pamit. Sudah cukup kepura-puraannya. Aku benci bersikap seakan tidak apa-apa. Aku bertanya-tanya pada diri sendiri, kenapa tiba-tiba seperti ini. Kamu pergi. Bahkan tidak menengok kebelakang sama sekali. Lagi-lagi masalah utamanya karena aku memang bukan siapa-siapa. Kenapa kamu harus menjelaskan segala sesuatunya? Tidak masuk akal. Aku akan menjalani hidup, meninggalkan kamu dibelakang dan berusaha terlihat sewajarnya dan mencoba untuk membuang perasaan yang menyebalkan ini.

Mungkin kamu bertanya-tanya, aku tahu bahwa aku seperti tidak memperjuangkan kamu. Bahkan setelah mengisyaratkan bahwa aku menyukaimu. Aku memang memutuskan untuk tidak memperjuangkan kamu. Aku merasa sudah terlalu banyak yang kucuri dari kekasihku. Perhatiannya, kasih sayangnya bahkan waktunya, semua pengorbanan sia-sianya untuk mencintai gadis menyebalkan yang bahkan tidak punya perasaan sedikit pun terhadapnya. Aku tidak bisa merampas itu darinya. Dan disaat ada orang yang mencintai aku setengah mati, kenapa aku harus memperjuangkan kamu yang bahkan belum tentu mempunyai perasaan yang sama?

Aku seperti menyesali pertemuan kita. 
Percakapan pertama kita. 
Semuanya. 
Kamu pergi tanpa pamit dan penjelasan.
Semoga takdir tidak akan pernah mempertemukan kita lagi.
Sama sekali..
Read More
      edit
Published 04.24 by with 0 comment

Mari kita merilis draft satu persatu. Siap?
Read More
      edit

01 Januari 2017

Published 19.37 by with 0 comment

Hari pertama di 2017



Sejujurnya ini hari yang tidak bisa dibilang baik, terlalu banyak airmata. Terlalu banyak rasa kecewa akan banyak hal mengambil tempat. Tapi banyak hal yang aku syukuri karena dibanding orang lain, aku jauh lebih beruntung. Aku punya banyak pengharapan di tahun ini. Ingin punya banyak pencapaian. Banyak yang harus diselesaikan. Dan sekali lagi terlalu banyak kesedihan di hari pertama tahun ini. Aku bahkan belum sempat menamai boneka pemberian kamu. Aku masih bingung mau menamainya apa. Sapi, aku minta maaf ya kalau di hari pertama kebersamaan kita, aku terlalu banyak meneteskan airmata. Aku janji di hari kedepan aku akan coba kuat dan menjalani sesuatunya meskipun sampai saat ini aku belum tau harus bagaimana dan berbuat apa.

Ya tahun baru, teman baru. Meskipun aku kehilangan beberapa di tahun lalu. Tapi ya sudahlah..



Read More
      edit
Published 10.43 by with 0 comment

Telah menjadi buta
Kemudian terluka

Read More
      edit