Semenjak kemarin aku mulai membiasakan hari dengan membaca. Kebiasaan ku yang hampir punah ditengah segala kesibukan. Aku begitu merindukan jejak debu yang dihasilkan oleh tanganku saat buku yang telah lama dikesampingkan mulai kubaca kembali. Aku memilih buku tetralogi seri "eragon" dari Christopher Paolini sebagai permulaan setelah sekian lama. Buku fiksi fantasi yang paling aku sukai.
Aku membaca sepelan mungkin, mencoba benar-benar meresapi segala. Menjelajahi alur dengan kata-kata. Aku banyak terpikat pesan-pesan, kata-kata, bisikan kesetiaan dan persahabatan. Berikut salah satu contohnya :
Dan ini lah yang dinamakan kebijaksanaan. Sedih tapi bangga!
Garrow berkata : "Sekarang waktunya untuk mengatakannya, karena kalian akan memasuki dunia. Patuhi nasihatku dan kalian akan baik-baik saja. Pertama, jangan biarkan siapapun menguasai pikiran atau tubuhmu. Jagalah agar fikiranmu tidak terpengaruh. Seseorang bisa jadi orang merdeka tapi lebih terkekang daripada budak. Berikan telingamu pada orang-orang, tapi jangan berikan hatimu. Tunjukkan penghormatan pada mereka yang berkuasa, tapi jangan mengikuti mereka dengan membabi buta. Nilailah dengan logika dan pertimbangan, tapi jangan berkomentar. Jangan menganggap siapapun lebih unggul daripada dirimu, tidak peduli pangkat maupun tempat mereka dalam kehidupan ini. Perlakukan semuanya dengan adil atau mereka akan membalas dendam. Berhati-hatilah dengan uangmu. Pertahankan kepercayaanmu sekuat mungkin dan orang lain akan mendengarkan. Mengenai masalah cinta... satu-satunya nasihatku hanyalah bersikap jujur. Itu alatmu yang paling kuat untuk membuka hati atau mendapatkan pengampunan".
Dan ini lah yang dinamakan kebijaksanaan. Sedih tapi bangga!
0 komentar:
Posting Komentar