Aku tidak suka diperhatikan. Sebuah penyiksaan. Aku hanya bergantung kepada diriku sendiri. Mencoba melakukan segalanya sendiri. Lakukan yang kalian mau, dan jangan ganggu aku. Klise? Ya. Manusia adalah pengganggu paling jahat nomor satu. Tidak ada toleransi. Sering meminta tanpa sumbangsih sama sekali. Menuntut hak tanpa menjalankan kewajiban. Berbicara manis ditengah kekacauan. Lisan yang berbanding entah berapa ratus derajat dengan isi hati yang sebenarnya.
Aku juga sering melakukannya. Hal-hal munafik. Mengingkari kejujuranku sendiri. Selalu berusaha tegar padahal setengah mati aku ingin bersandar. Menangis di tengah senyuman. Tak bisa berharap dalam doa. Membiarkan amarah terlalu cepat menguasai. Membiarkan kesalahpahaman terjadi. Entah sudah berapa lama aku jalani kemunafikan seperti ini. Melelahkan. Aku menjadi orang lain yang tidak kukenali. Mengenai sosialisasi? Aku membencinya setengah mati. Ini satu-satunya kejujuran yang bisa kuakui. Terkadang aku melakukannya dengan enggan. Mencoba bersosialisasi dengan orang lain. Mengerikan. Seringkali, mereka hanya ingin didengarkan tanpa mau mendengarkan. Semua beban mereka, mereka tumpahkan. Ego, aib, kecemburuan, perasaan bersalah, rasa ingin dibela dan rasa iri.
Aku fikir sekarang sudah cukup basa-basinya.
Aku ingin berkata hal yang ku sukai, tidak peduli seberapa pun bencinya kalian.
Sudah muak dengan kemunafikan.
Sudah lelah dengan senyum kepalsuan.
Ini perasaan ku sesungguhnya. Dan ini sebuah kebenaran. Setidaknya kebenaran untukku sendiri.
Dari seseorang dipojok ruangan
0 komentar:
Posting Komentar