07 Desember 2017

Published 09.08 by with 0 comment

Sepotong Biskuit dan Pagi

Aku begitu membenci pagi.
Kebencian yang melumpuhkan tulang.
Hhh.. kalau saja setiap hari seperti malam,
Tapi lagi-lagi pagi datang dan aku memutuskan untuk tidak tersenyum sampai ia pergi.

Semua hal tentang pagi seperti basa-basi dingin dan sarapan ala kadarnya membuatku melipatgandakan kemuraman diwajahku yang sudah terlanjur tanpa senyum.

Pagi selalu membawa sepaket hal yang tidak ingin kulakukan.
Merangkai banyak hal mengerikan untuk dijalankan.

Berfikir lebih keras kadang menguntungkan,
Tapi lagi-lagi pagi menelanjangi kesendirian.
Memperjelas jatuhan air mata.
Memaksakan topeng bahagia ke wajah yang muram.

Ah, pagi..
Andai kamu punya sepotong biskuit lagi.
      edit

0 komentar:

Posting Komentar