20 Juni 2017

Published 14.03 by with 0 comment

Aku benci terlibat salah paham denganmu.
Beradu argumen layaknya kita dua orang yang saling membenci.
Setiap pertengkaran kita, aku selalu menyesalinya.
Berharap aku dan kamu dapat baik-baik saja.

Tapi terkadang khayal tidak sesuai dengan nyata.
Kita merasa benar dengan menuding yang lain salah.
Terpaku pada setiap ego dan rasa kecewa.
Setiap usaha seperti hilang tanpa jejak.
Setiap pengorbanan seperti tidak ada artinya.

Saat kita dibuat menderita oleh rasa kecewa,
Semua seakan terbutakan.
Menghitam. Semua terlihat seperti dosa.

Setiap hembusan nafas jadi lebih panjang.
Setiap rasa perih menjadi lebih kekal.
Waktu berlalu seperti nafas yang tertahan.
Sesak dan hampa.

Aku selalu membenci setiap pertengkaran kita.
Karena setiap rasa seperti hilang tak bersisa.
      edit

0 komentar:

Posting Komentar