22 Desember 2017

Published 15.03 by with 0 comment

Airmata ku berlinang bahkan sebelum aku menulis ini.
Entah sejak kapan aku sebodoh ini, berdiri diam mengutuki diri sendiri.
Bersikap dingin seakan-akan itu adalah sebuah kutukan yang tak dapat kuubah.
Entah sudah berapa lama aku tak sanggup bilang apa yang seharusnya kukatakan, apa yang seharusnya kulakukan, apa yang seharusnya kuberikan.

Aku hanya bisa memandangi wajah letihmu,
Himpitan bebanmu karenaku,
Duka perihmu karena dukaku,

Aku hanya bisa melukiskan wajahmu dalam benakku,
Terlalu pengecut untuk ungkapkan rasaku.

Aku hanya bisa mendoakanmu,
Terlalu malu untuk sekadar bilang aku rindu pelukmu.

Pada kenyataannya aku memang sebodoh ini,
Hanya bisa berdiri ragu-ragu,
Sambil berharap kau percaya aku mencintaimu..

Mama, maafkan aku..
      edit

0 komentar:

Posting Komentar