16 Januari 2018

Published 11.45 by with 0 comment

Bisu.
Sunyi.
Sepi.
Aku hanya bisa mendengar suaraku sendiri.
Mengalun layaknya nada yang dipaksakan.
Tanpa not-not pengatur dalam barisan.

Bagaimana kita bisa menulis tentang kerinduan?
Bagaimana kita bisa menyanyi tentang kerinduan?
Sebuah nada tak akan pernah sama.
Saat bahagia.
Saat berduka.
Saat kehilangan.

Lalu bagaimana tentang rinduku?
Aku ingin meneriakannya.
Aku ingin merangkai nada tentangnya.
Aku ingin menulis ribuan baris sajak mengenainya.

Karena rinduku tak pernah habis.
Meskipun terkadang kata "cukup" mengakhiri.

Read More
      edit

15 Januari 2018

Published 22.05 by with 0 comment

Terkadang ada luka yang tak bisa sembuh.
Tergores terlalu dalam.
Hati sakit.
Relung yang perih.

Ingatanku segelap langit malam.
Tapi tetap ada kepedihan disana.
Seakan aku bisa merasakannya.
Seakan aku tak bisa merelakannya.

Tergagap aku akan kenyataan.
Terombang-ambing akan ketidakpastian.

Aku hanya bisa berpasrah kepada-Nya.
Berserah pada takdir-Nya.
Read More
      edit

11 Januari 2018

Published 09.42 by with 0 comment

Disaat yang seperti ini yang deg-degan..
Sabar.. Sabar.. Sabar..
Tunggu dan Sabar..
Read More
      edit

07 Januari 2018

Published 08.03 by with 0 comment

Entah mengapa aku tidak menangis.
Merasa semua hanya mimpi.
Seperti aku bisa bangun sewaktu-waktu.

Entah mengapa aku menerima.
Merasa semua akan indah walaupun hal pahit kenyataannya.
Seperti aku bisa kembali padanya.

Aku tidak bisa memaksamu.
Ditengah segala benci itu.
Tidak ada rasa lagi disana.
Karena bila ada, aku tidak bisa melihatnya.

Aku menerima nasib yang datang padaku.
Berharap menerima dengan tangan terentang
Menyambutnya, mengecupnya, memeluknya erat erat seakan itu bagian dari diriku sendiri.

Mungkin aku akan menangis dipelukan mama.
Berharap mama bisa sedikit redakan sakitnya.

Terima kasih kamu untuk segalanya.

Dari seseorang yang tak mau kau dengar kabarnya..

Read More
      edit

05 Januari 2018

Published 10.30 by with 0 comment

Kita terlalu memaksakan apa yang kita punya.
Berpegangan pada bayangan dan berharap teguh pada gugus.
Read More
      edit