Bisu.
Sunyi.
Sepi.
Aku hanya bisa mendengar suaraku sendiri.
Mengalun layaknya nada yang dipaksakan.
Tanpa not-not pengatur dalam barisan.
Bagaimana kita bisa menulis tentang kerinduan?
Bagaimana kita bisa menyanyi tentang kerinduan?
Sebuah nada tak akan pernah sama.
Saat bahagia.
Saat berduka.
Saat kehilangan.
Lalu bagaimana tentang rinduku?
Aku ingin meneriakannya.
Aku ingin merangkai nada tentangnya.
Aku ingin menulis ribuan baris sajak mengenainya.
Karena rinduku tak pernah habis.
Meskipun terkadang kata "cukup" mengakhiri.
Read More
Sunyi.
Sepi.
Aku hanya bisa mendengar suaraku sendiri.
Mengalun layaknya nada yang dipaksakan.
Tanpa not-not pengatur dalam barisan.
Bagaimana kita bisa menulis tentang kerinduan?
Bagaimana kita bisa menyanyi tentang kerinduan?
Sebuah nada tak akan pernah sama.
Saat bahagia.
Saat berduka.
Saat kehilangan.
Lalu bagaimana tentang rinduku?
Aku ingin meneriakannya.
Aku ingin merangkai nada tentangnya.
Aku ingin menulis ribuan baris sajak mengenainya.
Karena rinduku tak pernah habis.
Meskipun terkadang kata "cukup" mengakhiri.