02 Mei 2018

Published 10.11 by with 0 comment

Perjalananku #1

Udara panas menyengatku. Ini baru jam sepuluh pagi. Tapi panasnya sudah begini nyeri. Suasana hatiku pun tak membantu. Aku langkahkan kaki ku dengan fikiran yang masih mengawan dan berantakan. Ah sudahlah, sampai terminal dulu saja baru kuputuskan hendak kemana. Dengan ranselku, aku bergetar. Entah rasa takut, atau kepanasan rasanya sudah sulit kubedakan. Bus-bus lalu lalang. Aku masih terpaku dipinggir jalan depan toko buah. Bertanya-tanya dalam hati apa sebenarnya yang sedang kulakukan. Aku menggigiti jariku, mengutuk perencanaan perjalanan yang setengah-setengah ini.

Aku membulatkan tekad. "ke Bogor saja" kataku serampangan. Bus datang. Dan aku dengan jelas menghitung setiap langkahku dengan berfikir apa yang sebenarnya sedang terjadi pada diriku saat ini. Sudah terlambat. Aku akhirnya benar-benar pergi. Aku duduk sendiri dan bus ini cenderung sepi. Aku duduk dan mulai berhenti berfikir. Menikmati setiap jejak jalan yang sedang kulalui. Ini menenangkan. Bahkan cenderung menyenangkan. "Aku dan Diriku sendiri" aku menyebutnya. Tidak ada kebingungan, tidak ada kegelisahan, tidak ada pengabaian. Rasanya begitu sempurna. 

Jutaan kenangan lama mendesak keluar. Aku pernah begini. Aku pernah kesini. Dan aku mulai menyusun rencana dengan buku di tanganku. Rasa nya semua mulai masuk akal. Terlonjak dari lamunan indahku, aku sudah tiba setelah perjalanan selama 40 menit. Kulangkahkan kaki ku sambil berfikir akan kemana. Baiklah, yang terdekat adalah Kebun Raya Bogor. 

<< To be Continued >>
      edit

0 komentar:

Posting Komentar