Kata orang aku harus menulis tentang kegelisahanku. Sebenarnya ini semua terkesan sangat random sekali. Aku selalu ingin melakukan ini tetapi terkadang rasanya salah. Aku menulis apa yang kurasa benar dan merasa bersalah karena tidak mengetahui seluruh kebenarannya.
Aku memulai cerita ku mungkin dengan membenci pekerjaanku yang sekarang. Caci maki setiap hari seperti serdadu kasar. Berjuang dan berusaha sebisaku tapi terkadang itu tidak cukup untuk mendapat perlakuan layak. Tapi aku harus tabah bukan? Tidak menyerah di tengah tengah dan menelan semua pil pahit itu sendirian. Aku menangis saat tertidur dan rasanya sangat melelahkan. Tapi apa yang bisa kulakukan saat keluarga ku bergantung pada hal ini? Hatiku menjadi selalu sakit. Aku bukanlah orang yang bisa dihardik secara tidak adil. Seringkali aku lupa bahwa aku seorang perempuan yang tidak layak diperlakukan seperti ini. Tapi hidup memang tidak pernah adil bukan? Di tengah semua limpahan materi batin ku menjerit kesakitan.
Cerita kedua mungkin tentang kita, ini sangat membingungkanku. Aku sadar telah bersikap egois. Aku bahkan terlalu sulit untuk memilih kata katanya. Mungkin seperti aku bingung harus seperti apa. Disatu sisi aku berharap bisa merayakan momen anniversary kita, tapi disisi lain aku memilih membatalkannya agar kamu cepat sehat. Jujur aku kecewa, berharap bisa mengganti kenangan buruk anniversary tahun lalu dengan kenangan tahun ini rasanya terlalu jauh dari kenyataan. Aku tahu kamu berusaha pulih, tapi rasanya salah memaksakanmu, sebagian diriku tidak mengizinkan bahkan untuk sekedar membahagiakanku.
Aku belum tertidur sampai jam 12 nanti. Ingin mengucapkan happy anniversary pada diriku sendiri..
Read More
Aku memulai cerita ku mungkin dengan membenci pekerjaanku yang sekarang. Caci maki setiap hari seperti serdadu kasar. Berjuang dan berusaha sebisaku tapi terkadang itu tidak cukup untuk mendapat perlakuan layak. Tapi aku harus tabah bukan? Tidak menyerah di tengah tengah dan menelan semua pil pahit itu sendirian. Aku menangis saat tertidur dan rasanya sangat melelahkan. Tapi apa yang bisa kulakukan saat keluarga ku bergantung pada hal ini? Hatiku menjadi selalu sakit. Aku bukanlah orang yang bisa dihardik secara tidak adil. Seringkali aku lupa bahwa aku seorang perempuan yang tidak layak diperlakukan seperti ini. Tapi hidup memang tidak pernah adil bukan? Di tengah semua limpahan materi batin ku menjerit kesakitan.
Cerita kedua mungkin tentang kita, ini sangat membingungkanku. Aku sadar telah bersikap egois. Aku bahkan terlalu sulit untuk memilih kata katanya. Mungkin seperti aku bingung harus seperti apa. Disatu sisi aku berharap bisa merayakan momen anniversary kita, tapi disisi lain aku memilih membatalkannya agar kamu cepat sehat. Jujur aku kecewa, berharap bisa mengganti kenangan buruk anniversary tahun lalu dengan kenangan tahun ini rasanya terlalu jauh dari kenyataan. Aku tahu kamu berusaha pulih, tapi rasanya salah memaksakanmu, sebagian diriku tidak mengizinkan bahkan untuk sekedar membahagiakanku.
Aku belum tertidur sampai jam 12 nanti. Ingin mengucapkan happy anniversary pada diriku sendiri..