26 Mei 2018

Published 23.31 by with 0 comment

Kata orang aku harus menulis tentang kegelisahanku. Sebenarnya ini semua terkesan sangat random sekali. Aku selalu ingin melakukan ini tetapi terkadang rasanya salah. Aku menulis apa yang kurasa benar dan merasa bersalah karena tidak mengetahui seluruh kebenarannya.

Aku memulai cerita ku mungkin dengan membenci pekerjaanku yang sekarang. Caci maki setiap hari seperti serdadu kasar. Berjuang dan berusaha sebisaku tapi terkadang itu tidak cukup untuk mendapat perlakuan layak. Tapi aku harus tabah bukan? Tidak menyerah di tengah tengah dan menelan semua pil pahit itu sendirian. Aku menangis saat tertidur dan rasanya sangat melelahkan. Tapi apa yang bisa kulakukan saat keluarga ku bergantung pada hal ini? Hatiku menjadi selalu sakit. Aku bukanlah orang yang bisa dihardik secara tidak adil. Seringkali aku lupa bahwa aku seorang perempuan yang tidak layak diperlakukan seperti ini. Tapi hidup memang tidak pernah adil bukan? Di tengah semua limpahan materi batin ku menjerit kesakitan.

Cerita kedua mungkin tentang kita, ini sangat membingungkanku. Aku sadar telah bersikap egois. Aku bahkan terlalu sulit untuk memilih kata katanya. Mungkin seperti aku bingung harus seperti apa. Disatu sisi aku berharap bisa merayakan momen anniversary kita, tapi disisi lain aku memilih membatalkannya agar kamu cepat sehat. Jujur aku kecewa, berharap bisa mengganti kenangan buruk anniversary tahun lalu dengan kenangan tahun ini rasanya terlalu jauh dari kenyataan. Aku tahu kamu berusaha pulih, tapi rasanya salah memaksakanmu, sebagian diriku tidak mengizinkan bahkan untuk sekedar membahagiakanku.

Aku belum tertidur sampai jam 12 nanti. Ingin mengucapkan happy anniversary pada diriku sendiri..


Read More
      edit

15 Mei 2018

Published 16.04 by with 0 comment

Aku tidak ingin membiasakan diriku.
Berfikir tidak ada hal lain yang bisa kulakukan.
Berjalan ditengah-tengah sebuah obrolan.
Menunduk disekitar tegur sapa.

Tapi aku sudah tidak terbiasa.
Berenang ditengah keluhan.
Berfikir dengan indera ku untuk orang lain.
Menjadi sesuatu yang terkadang bukan mauku.

Aku berjalan menjauh.
Mencari ketenangan ku sendiri.
Membiasakan diriku pada hanya beberapa orang.
Aku mencukupkan diriku.
Menyayangi mereka yang menyayangiku.
Meninggalkan mereka yang ingkar.
Tidak peduli jika pada akhirnya aku menemui kesendirianku.
Asalkan tidak ada kebohongan disana,
Aku akan bertahan.
Asalkan tidak ada kepura-puraan disana,
Aku akan ada.
Read More
      edit

02 Mei 2018

Published 10.11 by with 0 comment

Perjalananku #1

Udara panas menyengatku. Ini baru jam sepuluh pagi. Tapi panasnya sudah begini nyeri. Suasana hatiku pun tak membantu. Aku langkahkan kaki ku dengan fikiran yang masih mengawan dan berantakan. Ah sudahlah, sampai terminal dulu saja baru kuputuskan hendak kemana. Dengan ranselku, aku bergetar. Entah rasa takut, atau kepanasan rasanya sudah sulit kubedakan. Bus-bus lalu lalang. Aku masih terpaku dipinggir jalan depan toko buah. Bertanya-tanya dalam hati apa sebenarnya yang sedang kulakukan. Aku menggigiti jariku, mengutuk perencanaan perjalanan yang setengah-setengah ini.

Aku membulatkan tekad. "ke Bogor saja" kataku serampangan. Bus datang. Dan aku dengan jelas menghitung setiap langkahku dengan berfikir apa yang sebenarnya sedang terjadi pada diriku saat ini. Sudah terlambat. Aku akhirnya benar-benar pergi. Aku duduk sendiri dan bus ini cenderung sepi. Aku duduk dan mulai berhenti berfikir. Menikmati setiap jejak jalan yang sedang kulalui. Ini menenangkan. Bahkan cenderung menyenangkan. "Aku dan Diriku sendiri" aku menyebutnya. Tidak ada kebingungan, tidak ada kegelisahan, tidak ada pengabaian. Rasanya begitu sempurna. 

Jutaan kenangan lama mendesak keluar. Aku pernah begini. Aku pernah kesini. Dan aku mulai menyusun rencana dengan buku di tanganku. Rasa nya semua mulai masuk akal. Terlonjak dari lamunan indahku, aku sudah tiba setelah perjalanan selama 40 menit. Kulangkahkan kaki ku sambil berfikir akan kemana. Baiklah, yang terdekat adalah Kebun Raya Bogor. 

<< To be Continued >>
Read More
      edit