03 Oktober 2016

Published 10.24 by with 0 comment

Menyadari sesuatunya setelah terlambat masih lebih baik ketimbang tidak menyadari sama sekali.
Menangisi segala sesuatu yang telah lewat, membuat sebuah luka tak pernah sembuh.
Membuat suatu hal tidak pernah hilang adalah cara terbodoh untuk terlihat lebih bodoh lagi.

Aku ingin semua berjalan dengan semestinya, dan seharusnya aku berhenti bermain-main dengan harapan. 
Terlebih lagi bergantung dengan orang lain yang akan menimbulkan luka terbuka yang bisa perih sewaktu-waktu.
Aku ingin mencari sebuah kesibukan yang sesuai, menenggelamkan rasa bosan, membunuh rasa sepi.

Memulai sebuah ketertarikan baru, seperti omong kosong siang bolong.
Di waktu yang kupunya, aku ingin mengukir sesuatu yang kelak bisa kubanggakan. 
Aku masih menimbang segala sesuatunya. Mencoba mencari makna di sela kesibukan yang kubisa.
Dan waktu tak pernah berhenti.
Seaindainya aku punya seribu tahun lagi!
 

      edit

0 komentar:

Posting Komentar