10 Oktober 2016

Published 17.23 by with 0 comment

Dengan kengerian baru, sebuah horor yang tidak perlu mulai menanjak mencari pijakan untuk mengobrak-abrikan sebuah kehidupan yang memang sudah kacau dari awal. 

Merana dan menangis sedih hanya menciptakan kengerian bayang-bayang menjadi lebih menakutkan daripada bayang-bayang itu sendiri. 

Hari ini teh yang ku minum lebih pahit dari biasanya. Aku menyesap sebagian, lalu merasakannya. Mencoba melupakan betapa pahitnya kerinduan yang tak kunjung tiba pada penantiannya.

Entah apa yang sudah kulakukan, semuanya bahkan belum bisa untuk dikatakan sebagai suatu perjuangan. Ini bisa kalian sebut dengan sebuah penantian yang tak kunjung tiba pada peraduannya.

 

Read More
      edit
Published 08.20 by with 0 comment

Banyak bayang-bayang dalam bayangan..
Terlalu hening dalam kesunyian..
Menatap benci seakan dunia sebegitu menyebalkannya..

Read More
      edit

03 Oktober 2016

Published 10.24 by with 0 comment

Menyadari sesuatunya setelah terlambat masih lebih baik ketimbang tidak menyadari sama sekali.
Menangisi segala sesuatu yang telah lewat, membuat sebuah luka tak pernah sembuh.
Membuat suatu hal tidak pernah hilang adalah cara terbodoh untuk terlihat lebih bodoh lagi.

Aku ingin semua berjalan dengan semestinya, dan seharusnya aku berhenti bermain-main dengan harapan. 
Terlebih lagi bergantung dengan orang lain yang akan menimbulkan luka terbuka yang bisa perih sewaktu-waktu.
Aku ingin mencari sebuah kesibukan yang sesuai, menenggelamkan rasa bosan, membunuh rasa sepi.

Memulai sebuah ketertarikan baru, seperti omong kosong siang bolong.
Di waktu yang kupunya, aku ingin mengukir sesuatu yang kelak bisa kubanggakan. 
Aku masih menimbang segala sesuatunya. Mencoba mencari makna di sela kesibukan yang kubisa.
Dan waktu tak pernah berhenti.
Seaindainya aku punya seribu tahun lagi!
 

Read More
      edit