Dingin menggigitku dengan gigi-giginya yang beku.
Wajahku mulai retak-retak.
Aku sudah mengusahakan sebisaku untuk mengurangi perih di kulit wajahku yang terkelupas akibat rasa dingin dan gigil.
Tidak berhasil.
Sudut mulutku membentuk seringaian.
Ah, tampak jelek disana, disudut bibirku.
Kututup mulutku dan berusaha berbicara sesedikit mungkin hari ini.
Lagipula siapa yang peduli dengan wajahku yang kering?
Kusilangkan tanganku sambil menggerutu,
Andai aku bisa melanjutku tidurku,
Meskipun dengan semua mimpi-mimpi buruk itu.
Read More
Wajahku mulai retak-retak.
Aku sudah mengusahakan sebisaku untuk mengurangi perih di kulit wajahku yang terkelupas akibat rasa dingin dan gigil.
Tidak berhasil.
Sudut mulutku membentuk seringaian.
Ah, tampak jelek disana, disudut bibirku.
Kututup mulutku dan berusaha berbicara sesedikit mungkin hari ini.
Lagipula siapa yang peduli dengan wajahku yang kering?
Kusilangkan tanganku sambil menggerutu,
Andai aku bisa melanjutku tidurku,
Meskipun dengan semua mimpi-mimpi buruk itu.